Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

Beruntunglah Seorang Wanita Yang Berprofesi Sebagai Ibu Rumah Tangga



Bu makan, Bu mandi, bajuku dimana?sepatu dimana? ya itulah aktifitas setiap pagi dimana seorang ibu memulai harinya. Bangun lebih pagi dari yang lain demi menyiapkan sarapan dan bekal sekolah. Ketika semua beres  bergegas mengantar sekolah, nyuci, setrika, beres beres rumah seolah waktu 24 jam masih kurang untuk menyelesaikan semuanya. Namun apa yang di dapat ?Gạji tiap bulan ataukah bonus jika mencapai target? ''sama sekali tidak ada''. Malah sering kali profesi ibu rumah tangga  di jadikan bahan candaan karena dianggap tidak bergengsi, sekarang coba bandingkan dengan wanita karier atau wanita yang bekerja di luar, berangkat pagi dengan rapi, cantik, dan wangi, pulang pada sore atau bahkan malam hari, tiap bulan dapat gaji bahkan bonus, Aduuuh siapa yang tidak mau!! Sering kali wanita lalai apa sebenarnya kodrat dari seorang wanita, pada hakekatnya kodrat seorang wanita adalah melayani , baik itu anak maupun suami.

Namun kenyataanya di masyarakat era modern profesi ibu rumah tangga seakan tidak berharga dianggap kampungan sehingga banyak wanita memilih profesi sebagai seorang wanita karier dengan alasan yang sangat beragam. Sesungguhnya begitu rendahkah profesi ibu rumah tangga itu? jawabanya '' tentu tidak''. Banyak hal penting yang dilakukan ibu rumah tangga dari dalam rumah, misalnya mendidik anak, mendidik dari nol adalah dimulai dari seorang ibu, dimana pembentukan karakter anak yang paling dominan dimulai dari rumah dimana seorang ibu yang menjadi trainernya. Sebagaimana seorang ibu mendampingi anak dimulai dari bangun, beraktifitas' kemudian tidur lagi. Dari situ seorang ibu bisa membangun komunikasi, pengajaran dan penerapan hal penting bagi perkembanganya.

Namun akan sangat berbeda jika sang ibu adalah wanita karier, sangat mustahil untuk menjaga tumbuh kembang atau bahkan mengawasi sahabat anak. Meskipun hal itu biasanya sudah diaatasi dengan menyewa asisten. Tapi apakah dengan menitipkan pengasuhan pada orang kepercayaan sudah menyelesaikan masalah? saya rasa tidak. Sebab kebiasaan seorang anak cenderung semaunya sendiri jika jauh dari pengawasan orang tua. Apa lagi dizaman serba internet seperti sekarang ini, akhirnya anak lebih memilih sosmed sebagai media untuk mencurahkan keluh kesahnya, sampai akirnya semakin jauhlah hubungan antara anak dan orang tua. Maka jangan heran jika buah hati kita menjadi pribadi orang lain yang tidak kita kenal. Maka dari itu sepatutnya kita sebagai wanita lebih bijak menentukan profesi, apakah seorang ibu rumah tangga ataukah wanita karier, tentu itu bukanlah  pilihan yang sulit jika kita mengetahui hakekat seorang wanita.

Untuk ibu yang istiqomah janganlah malu berprofesi sebagai ibu rumah tangga, karena buah hati kita serasa menemukan oase di padang gurun setelah seharian di luar rumah kemudian pulang disambut senyuman oleh sang ibu.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar