Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

Ancaman Bom Nuklir Korea Utara Yang Membuat Dunia Semakin Ciut Nyali

Image via international.sindonews.com
Dunia semakin dibuat ciut nyali dengan bom nuklir yang siap diluncurkan bagi siapapun yang menantang kebijakan Korea Utara. Sudah jadi rahasia umum jika  Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang merupakan musuh bebuyutan dari rezim Kim Jong Un.  Secara mengejutkan  bagaimana pula Australia juga mendapat ancaman serupa. Setelah pernyataan  Menteri Luar Negeri Julie Bishop dalam sebuah wawancara di radio ABC dalam program AM.  Dalam wawancara tersebut Bishop secara jelas mengatakan jika program senjata nuklir Korea Utara merupakan ancaman serius bagi Australia, karena itu dia meminta masyarakat Internasional untuk melucuti senjata nuklir Korea Utara. Lebih lanjut Bishop menyampaikan untuk memberi sangsi terhadap Korea Utara atas tindakannya memiliki rudal nuklir
Tentu saja hal tersebut tidak bisa diterima Korea Utara, mengingat bagi negara ini rudal nuklir merupakan hak untuk membela diri dari serangan musuh - musuhnya.

Namun tidak dapat dipungkiri kepemilikan senjata nuklir dari Korea Utara membuat siapapun bergidik. Tentu kita masih ingat bagaimana  Kota Nagasaki dan Hiroshima luluh lantak  karena bom atom yang dijatuhkan Amerika saat perang dunia ke dua, padahal saat itu bom tersebut hanya berkekuatan 20 kiloton ( ribuan ton TNT) bandingkan dengan bom nuklir yang dimiliki Korut saat ini  yang kekuatannya bisa mencapai 25 kali bom atom saat itu.

Uji coba yang diakukan Korea Utara pada Januari 2016 pun semakin mempertegas bagaimana kekuatan bom hidrogen yang dimiliki negara ini. Pusat geologi Amerika Serikat  ( USGS ) bahkan mencatat akibat uji coba miniatur bom Hidrogen mampu menyebabkan gempa berkekuatan 5 skala richter. Sungguh tak dapat dibayangkan bagaimana jika bom nuklir yang sebenarnya diluncurkan, rasanya negara yang terkena rudal hanya akan tinggal nama.

Semua kengerian tersebut bahkan dapat kita lihat dari pernyataan Intelijen Australia  seperti dilansir Daily Telegraph Australia pada 25/4/2017. Intelijen Australia memperkirakan dalam kurun waktu 48 jam setelah rudal dan artilerinya dilepaskan maka sekitar 100.000 orang akan meninggal. Hal tersebut sangat mungkin mengingat Korut memiliki ribuan tabung artileri yang siap menembakkan amunisi ke Korea Selatan sebagai target pertamanya.

Hal inilah yang akhirnya menjadi alasan utama kenapa AS lebih mengupayakan pilihan diplomatik, sebelum melakukan tindakan milter terhadap Korea Utara.B

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar