Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

Astaga!!! Pohon Kelapa di Kabupaten Trenggalek Mulai Punah,Mengapa?

Mungkin akan terasa sangat aneh di telinga kita mendengar kata - kata" aku lemes lek ndak mangan santen" ( saya lemas kalau tidak makan pakai kuah santan).Ya...itulah kebiasaan makan orang Trenggalek(salah satu kota di Propinsi Jawa Timur).Selalu pakai santan untuk setiap masakan.Padahal zaman sekarang orang begitu takut jika mengkonsumsi santan setiap hari.Hal tersebut berkaitan dengan kolestrol.Namun karena kebiasaan tersebut sudah turun - temurun jadi susah untuk mengubahnya.

Saya masih ingat betul,ketika saya kecil pohon kelapa seperti tumbuhan liar karena dimana- mana ada.Setidaknya setiap rumah memiliki 10 pohon.Sehingga tidak mengherankan jika dulu banyak orang yang membuat minyak klentik(minyak goreng dari buah kelapa).Selain dipakai sendiri biasanya mereka juga menjualnya.Bahkan saking melimpahnya buah kelapa,hasil panennya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari mengingat pohon kelapa berbuah sepanjang tahun.Namun hal itu sekarang tinggal cerita.Jikapun ada sekarang hanya tinggal 1-2 pohon.Itupun dengan pohon yang tidak sehat.Daun dan batangnya rusak karena di makan kwawung.

Kumbang nyiur/Kwawung( Oryctes Rhinoceros)hewan ini adalah hewan nokturnal yang aktif di malam hari.Tempat hidup hewan ini antara lain tempat sampah,tumpukan jerami,timbunan kotoran ternak dan juga pohon kelapa yang sudah mati. Di tempat itu pula kwawung berkembang biak  mulai dari larva, kepompong( pupa) kemudian menjadi imago( kumbang dewasa).

Sebenarnya warga pernah  mencoba memberi incectisida pada ujung daun( janur ) dan itu sangat efektif untuk membunuh Kumbang nyiur/ kwawung.Namun karena faktor ketinggian banyak warga yang akhirnya pasrah membiarkan tanaman kelapanya mati.

Hal tersebut akhirnya berdampak pada meningkatnya harga jual kelapa harga kelapa yang dulunya 1000 - 2000/buah sekarang meningkat jadi 4000 -  6000/buah.Meningkatnya harga tersebut selain karena pohon kelapa memang susah di jumpai di trenggalek ,buah kelapa juga harus di datangkan dari luar daerah bahkan sampai luar pulau.

Namun hal berbeda terjadi di pesisir( wilayah pantai prigi ,disana pohon kelapa masih banyak.Namun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan kelapa di wilayah tersebut.Hal tersebut di buktikan  dengan didatangkanya  janur dari daerah tersebut ketika hari raya idul fitri untuk pembuatan ketupat.

Sekarang warga hanya bisa berharap pada pemerintah untuk membantu mengurangi penyebaran Kumbang nyiur/kwawung  agar pohon kelapa tetap tumbuh di Trenggalek.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar