Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

Larangan Berpuasa Bagi Muslim Uighur di Xinjiang Cina

Kekerasan serta kesewenang - wenangan yang dialami muslim Uighur sungguh sangat berat demi menjadi muslim sejati setiap saat mereka harus hidup dalam kekangan pemerintah Tiongkok.

Masih teringat jelas juli 2011 lalu yaitu sehari menjelang puasa Ramadhan terjadi kerusuhan di Uighur yang memprotes kebijakan pemerintah.setidaknya 11 orang dinyatakan meninggal dalam kejadian tersebut.Meskipun kerusuhan di tahun tersebut tidak separah tahun 2009 yang sampai menewaskan 200 orang dan 1700 orang terluka. Namun sepertinya tahun inilah awal kesulitan hidup yang lebih parah bagi muslim Uighur.

Setelah terjadi kerusuhan tahun 2011 pemerintahTiongkok bertindak represif dan mencurigai hampir semua aktivitas Uighur. Bahkan untuk menekan muslim Uighur pemerintah Tiongkok sampai menerbitkan larangan berpuasa bagi muslim Uighur.Jika ada tokoh agama yang mendorong atau menyebarkan syiar Ramadhan maka lisensi berdakwahnya akan di cabut.
Bentrok muslim uighur di Xinjiang Cina dengan polisi
Juru bicara kongres Uighur Dunia yang berbasis di Munich yaitu Dilxat Raxit mengatakan orang yang tengah melakukan ibadah akan di tangkap dan di tuduh melakukan kegiatan ilegal.Hal tersebut diperkuat dengan peringatan yang didampaikan Presiden Xi Jinping usai konferensi nasional tentang agama dan disiarkan TV nasional Cina CCTV yang mengatakan bahwa semua masyarakat termasuk anggota partai dan pegawai pemerintahan dilarang untuk berpuasa dan menjalankan shalat tarawih.Jikapun ada orang yang datang ke masjid maka harus menyerahkan identitas dan selepas sholat mereka di larang berbicara satu sama lain

Baca berita islami lainya :Inna Lillahi,3 Tanda Kiamat Telah Muncul di Mekkah.Benarkah?

Menurut Dilxat Raxit pula untuk memuluskan larangan berpuasa bagi muslim Uighur perusahaan dan pejabat turut campur tangan seperti menawarkan makan siang gratis bagi karyawannya dan jika di tolak maka mereka tidak akan mendapatkan bonus tahunan dan yang lebih memprihatinkan  pejabat  juga turut menyediakan makan siang bagi murid - murid khususnya sekolah Islam.Selama bulan Ramadhan restauran muslim pun juga dihimbau untuk tetap buka.

Sungguh tak bisa di bayangkan bagaimana beratnya menjadi muslim di Uighur.Belum lagi tekanan dari suku Han yang di datangkan pemerintah untuk men- Cina- kan Uighur Pemerintah Tiongkok mendatangkan suku Han  agar wanita Uighur dapat menikah dengan pria Cina.Namun usaha pemerintah tersebut nampaknya tidak begitu berhasil karena masyarakat Uighur lebih menjujung  keyakinannya.Sehingga akibatnya tentu saja hal tersebut membuat pemerintah marah sehingga berbagai fasilitas juga di persulit.Untuk mendapatkan pekerjaan saja pemuda Uighur harus rela meninggalkan kampung halamannya sementara bagi remaja putri yang hanya memiliki kesempatan untuk bekerja jadi buruh atau parahnya jika keluar dari Xinjiang hanya bisa menjadi pegawai bar sehingga akibatnya terjerat prostitusi.Hal tersebut tentu saja berbanding terbalik dengan segala kemudahan yang di terima suku Han dari pemerintah.

Menurut Arrahman.com beberapa waktu yang lalu bahkan terjadi " kontrak tanggung jawab" dimana penduduk desa Kizilsu yang tinggal berbatasan dengan Xinjiang di paksa oleh otoritas setempat untuk memata - matai setiap kegiatan muslim Uighur.Hal tersebut bertujuan jikalau ada hal yang mencurigakan sehingga menjadi celah bagi warga muslim tersebut membelot.Bahkan ancaman tersebut tidak main - main karena bagi penduduk desa Kizilsu yang tidak mengikuti peraturan tersebut akan mendapat hukuman secara kolektif.

Berbagai kekerasan dan kesewenang - wenangan di Uighur seolah membuka mata kita.Maka tak heran jika masalah tersebut berkembang menjadi masalah HAM.Tindakan pemerintah Tiongkok melakukan tindakan yang semena - mena dengan pelarangan muslim Uighur beribadah di sayangkan banyak fihak .Namun seperti tak peduli dan terus berkelit pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa muslim uighur tetap bebas menjalankan agamanya dan tidak ada pembantaian terhadap Islam.Namun sekali lagi alasan tersebut tidak diterima oleh Dilxat Raxit karena ia telah memiliki setumpuk bukti kekejaman pemerintah Tiongkok. Pemulangan 100 imigran asal uighur di Thailand pun sangat ia sayangkan karena di khawatirkan 100 imigran tersebut bakal di eksekusi begitu sampai di Tiongkok.

Dan akhirnya muslim Uighur memang harus menderita di negeri yang dulu pernah merampas kemerdekaanya.Maka tak salah jika mereka hidup dengan tradisi sendiri jauh berbeda dengan rakyat Cina pada umumnya hal tersebut tak lepas dari sejarah masa lalu yang menyebutkan bahwa Etnis Uighur adalah keturunan Turki.Karena itulah mengapa etnis Uighur lebih memiliki kedekatan  dengan negara negara Islam di Asia Tengah seperti Tajikistan,Uzbekistan,Kirgystan,Kazakhstan dan Pakistan maka tak heran jika tradisi Islam lebih dekat dengan negara  - negara tersebut dibanding dengan Cina sendiri.

Sehingga hal inilah yang membuat Tiongkok selalu keras dengan suku tersebut karena mereka dianggap ingin memisahkan diri terlebih sejarah mencatat bahwa Uighur pernah merdeka pada 1944-1949.Namun kemudian terjadi revolusi petani yang menyebabkan terjadinya perang saudara  antara Mao Zedong pemimpin kelompok komunis dengan Chiang Kai Sek pemimpin kelompok nasionalis.Saat Mao mengambil alih Beijing 1, Oktober 1949, pemerintah komunis mengkampanyekan asimilasi etnis Uighur masuk ke dalam RRC.

Baca :Wow..Ternyata Nabi Muhammad Adalah Seorang Pengusaha Sukses

Etnis Uighur sebenarnya telah diberikan status otonomi khusus.Namun sepertinya otonomi tersebut tidak sepenuhnya tulus.Hal tersebut terbukti dengan ditunjuknya orang Uighur menjadi gubernur di Xinjiang namun kekuasaan penuh tetap milik etnis Han dari partai komunis.Namun apapun rintangan yang di hadapi etnis Uighur mereka tetap bertahan untuk menjadi muslim sejati.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar