Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

Jika Ibu Mertuamu Suka Berbicara ''Nyelekit" Hadapi Dengan Cara Bijak Berikut Ini

TentangCinta - Menikah merupakan momen yang sangat dinanti-nantikan bagi mereka yang telah memasuki umur yang matang dengan secuil harapan ketika usai menikah akan merasakan damainya kebahagiaan bersama pasangan. Padahal tidak selalu demikian. Dengan kita menikah maka episode baru dalam kehidupan pun akan dimulai. Meski diawal terasa manis namun belum tentu mendapatkan ending yang manis pula. Dalam perjalananya pastilah ada berbagai cerita, ada suka, duka, dan berbagai masalah lain yang menyangkut di dalamnya.

Ketika menikah sudah pasti ada keluarga baru disana. So, mau tidak mau kamu harus membiasakan diri dengan keluarga barumu. Termasuk dengan Ibu dan Bapak mertuamu. Karena dengan keduanyalah kamu akan lebih banyak berinteraksi terlebih jika kamu belum mempunyai rumah sendiri.

Nah, dari sinilah terkadang mulai timbul gesekan antara menantu dan mertua. Dalam berbagai kasusnya "gesekan" yang sering terjadi adalah antara menantu perempuan dengan ibu mertuanya. Kerap kali saat beradu argumen sang ibu mertua mengeluarkan kata-kata yang cukup nyelekit, yang cukup membuat telinga sang menantu "panas". Hingga terkadang membuat sang menantu semakin tak betah tinggal bersama mertua dan memaksa suami untuk segera pindah rumah.

Lantas, jika kamu kebetulan berada dalam posisi demikian, apa yang semestinya harus kamu lakukan? Berikut ini adalah cara tepat menghadapi ibu mertua yang suka berkata" nyelekit" menyakitkan hati.

Tetaplah Sabar, dan Janganlah Sekali Kali Kamu Membalasnya.


Meskipun untuk bisa sabar tak semudah membalikan telapak tangan. Namun tetaplah berusaha untuk bisa melakukanya. Bagaimanapun mertua adalah juga sosok ibu keduamu. Beliaulah yang berjasa membesarkan pria yang kini kamu cintai dalam ikatan resmi.

Lagi pula Allah selalu ada dan selalu menyertai hambanya yang sabar. Maka biarkanlah dia berkata dengan seribu "ocehanya" selagi beliau masih sanggup berkata, kamu cukup diam dan mendengarkan, anggap saja seperti angin yang berlalu, masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Meskipun emosimu semakin memuncak didada. Ibarat bom waktu tinggal menunggu detik demi detik untuk meledakanya. Tetap tahan, toh setelah capek dia pasti akan menghentikan celotehnya. Jadi buat apa diambil pusing.  Dengan kediamanmu maka bisa jadi ibu mertuamu malah akan semakin segan kepadamu dan menyesal dengan setiap bait demi bait yang pernah diucapkan.

Hindari Terlalu Sering Berinteraksi Dengannya.


Dengan membatasi interaksi dengan ibu mertua bukan berarti kamu harus selalu jauh-jauh darinya. Dalam kondisi-kondisi tertentu kamu akan lebih bijak jika sedikit menghindar darinya. Bukan untuk membenci, atau yang lainya. Namun untuk meminimalisir celotehnya yang bisa sajakan membuatmu panas di kedua telinga.  Sebab jika sedari awal ibu mertuamu sudah sering kali berkata pedas dan nyelekit bisa jadi secara sadar atau tidak dia akan mengeluarkanya, karena mungkin memang itulah karakternya.

Maka jika memang sudah mengerti bahwa karakter mertuamu demikian jadilah menantu yang waras, dalam artian tidak usah meladeni celotehnya, namun kamu juga harus tetap sopan kepadanya.

Sadari Bahwa Beliau Ibu Mertua Kita Tidak Bahagia.


Bisa dikatakan setiap orang bukan hanya sosok mertua saja, yang suka "mengumbar" celotehnya kepada orang lain jiwa mereka tidak tenang, hati mereka tidak damai, sehingga kurang merasa bahagia. Dengan mengeluarkan celotehnya untuk orang lain termasuk kamu yang kebetulan adalah menanantunya, ada kepuasan tersendiri yang bisa mereka rasakan.

Sebab jika seseorang merasakan kebahagiaan serta damai hatinya, tidak pernah akan mencari cari perhatian dengan membuat perkataan yang nyelekit terlebih pada kamu menantunya. Maka oleh karena itu jika kamu sudah berjalan lurus, dan merasa tidak melakukan kesalahan apapun, dengan tiba-tiba mertua mengeluarkan perkataan yang tajam untukmu, anggaplah beliau sedang mencari sensasi, untuk kepuasan hatinya. Maka sebagai menantu yang bijak kamu doakan saja beliau agar bisa mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya, dan segera damai hatinya tanpa harus menyakiti orang yang berada disekitarnya dengan perkataan yang "nyelekit".

Jadikanlah Hal Ini Sebagai Pelajaran Yang Berharga.


Yups, jadikanlah hal tersebut sebagai pelajaran kelak jika kamu telah menjadi sosok mertua. Dengan mengetahui bagaimana rasanya di sakiti dengan perkataan yang nyelekit, maka pastikan kelak kamu tidak akan melakukan hal yang sama saat sudah menjadi mertua. Sehingga kelak hubunganmu dengan menantu tetap harmonis, dan jadilah sosok mertua idaman bagi menantumu kelak. Hidup damai, bahagia, sejahtera dengan limpahan kasih sayang di usia yang semakin senja. Salam!!


Baca Lainya : Enam hal yang membuat pasangan jadi posesif

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar