Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

Fakta Gila Bom Nuklir, Pemesan Bunker Meningkat

Tensi politik dan militer di semenanjung Korea akhir - akhir ini mengalami eskalasi yang menghkawatirkan. Ancaman Korea Utara yang akan menenggelamkan kapal Induk Amerika Serikat di Semenanjung Korea tak ayal membuat sekutunya  Jepang dan Korea Selatan ikut menempatkan beberapa kapal perangnya. Seolah ingin memanaskan  situasi Sabtu April 2017 kemarin Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal balistik, meskipun sesaat rudal tersebut diluncurkan kemudian meledak.

Hal ini pada akhirnya membuat masyarakat dunia terutama yang sedang diambang perang mulai mempersiapkan diri utuk mencari perlindungan. Sebuah perusahaan pembuat bunker asal AS , Atlas Survival Shelters lewat perwakilan perusaan yaitu Ron Hubbard mengaku mengalami peningkatan pemesanan bunker hampir tiga kali lipat dalam beberapa minggu terakhir. Sebagaimana dikutip Okezone.com dari Metro 29/4/2017.

Namun sepertinya kepanikan bukan saja dialami oleh warga Amerika Serikat, sebagian warga Jepang pun sudah mulai mengantisipasi kemungkinan perang yang akan terjadi. Sepeeti dikutip dari Sindonews.com dari reuters 25/4/2017.  Oribe Seiki Seisakusho direktur perusahaan, Nobuko Oribe mengatakan sejak awal April  mereka mendapatkan 8 pesanan hunian bawah tanah yang dapat melindungi dari serangan bom nuklir.

Jika mau jujur bukan hanya kedua negara saja yang dilanda kecemasan. Bahkan masyarakat dunia saat ini dihantui perasaan serupa. Terlebih jika benar bom nuklir yang dimiliki Korea Utara bakal diledakkan, sudah dapat dipastikan berjuta nyawa akan melayang sia - sia.

Sejarah telah membuka mata dunia bagaimana mengerikannya efek nuklir yang di jatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima. Pada 6 Agustus 1945 bom  atom dengan julukan Little Boy dijatuhkan dari pesawat bomber EB 29 Superfortress Enola Gay  ke Hiroshima. Saat jarum jam menunjukkan pukul 08.15, muncul kilatan cahaya yang amat terang. Berikutnya muncul gelombang kejut bola api raksasa dari reaksi nuklir yang melahap apapun dalam radius 2 km dari titik ledak. Dan Hiroshima pun  luluh lantak. Hanya berselang tiga hari, dimana "fat boy" dijatuhkan di kota Nagasaki yang menyebabkan 240.000 orang harus kehilangan nyawa. Sungguh tak terbayangkan bagaimana jika sekarang bom nuklir tersebut diledakkan? Karena pasti kekuatannya telah meningkat puluhan kali lipat.

Tak hanya itu fakta mengerikan lainnya adalah seputar Tsar Bomba ( raja dari segala bom ). Meskipun tidak menjadi bagian dalam perang namun uji coba yang dilakukan pada  30 Oktober 1961 membuat fakta yang mencengangkan. Bayangkan kekuatannya bahkan mencapai 1400 kali bom Nagasaki dan Hiroshima. Maka tak heran jika bom hidrogen RSD - 220 ini merupakan senjata nuklir paling kuat yang pernah diledakkan.

Saat itu pukul 11.31 bahan peledak dijatuhkan dari pesawat,  dan Pilot hanya punya waktu 188 detik untuk lolos dari dahsyatnya bom tersebut. Tak bisa dibayangkan sesaat setelah meledak nampak awan jamur membumbung setinggi 64 km. Bahkan ionisasi menyebabkan gangguan radio komunikasi selama berjam - jam.

Kekuatan ledakan tersebut bahkan membuat semua bangunan di desa Suverny yang berjarak 55 km hancur - lebur. Maka tak heran jika getarannya terasa hingga radius 1000 km dari lokasi peledakan. Hal tersebut seperti yang disampaikan Badan Seismologi Swedia, getaran yang terasa di negara tersebut berasal dari uji coba bom nuklir Tsar Bomba. Di Norwegia dan Finlandia yang berjarak 900 km dari lokasi peledakan, Tsar Bomba menyebabkan kaca bergetar bahkan sampai pecah.

Hal inilah yang pada akhirnya membuat para ilmuwan terkemuka beserta ahli mendorong penghapusan nuklir dari muka bumi.

Namun sepertinya hal itu jauh dari angan, karena faktanya tak hanya Korea Utara saja yang memiliki bom nuklir. Karena berdasarkan prediksi beberapa negara maju di dunia juga mengembangkan senjata serupa. Rusia yang merupakan pecahan Uni Soviet di prediksi menjadi negara dengan senjata nuklir terbanyak yaitu 7300 buah. Amerika Serikat dengan 6970 hulu ledak,  Prancis 300 senjata nuklir, China 260,  Inggris 215 hulu ledak,  India dan Pakistan 120, Israel 80 hulu ledak nuklir, dan Korea Utara dengan 10 nuklir.

Sekarang bayangkan jika antar negara pemilik rudal nuklir tersebut saling beradu kekuatan apa yang terjadi pada dunia? Pastinya kehancuran, dan tak hanya itu efek dingin nuklir juga tak membiarkan para korban yang selamat, karena asap yang timbul setelah ledakan akan menghalangi cahaya matahari sampai ke bumi. Dan jika berlangsung lama apakah tidak mungkin mereka yang selamat dari bom juga akan meninggal karena sulitnya hidup.

Apa yang saya kutip dari Liputan6.com ini semestinya membuat kita berfikir, begitu dahyatnya efek yang ditimbulkan bom nuklir. Lalu bagaimanakah dengan kita? Sudah siapkah menghadapi itu? Mengingat banyak perilaku kita yang belum benar. Jikalau perang benar meletus sudah siap kah kita menghadapinya. Meskipun harapan sesungguhnya jangan sampai perang terjadi. Namun ada perang ataupun tidak rasanya perubahan ke arah yang lebih baik perlu kita mulai saat ini, mengingat kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi bagi setiap jiwa.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar