Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

5 Fakta Pemotretan Jenazah Era Victoria Ini Buat Kamu Merinding


Berfoto bersama orang mati bagi kebanyakan orang hal tersebut sangat menyeramkan. Terlebih cerita mistis yang menyertai setelah pengambilan foto, bayangan ataupun wujud aneh yang tidak nampak saat pengambilan gambar bisa tiba - tiba muncul saat foto dicetak. Alhasil kita bakalan dibuat merinding.

Namun bagi masyarakat yang hidup di era Victoria yaitu antara 1837 - 1901 berfoto bersama orang mati adalah suatu hal biasa atau malah menjadi suatu keharusan, pasalnya mereka ingin membuat kenangan terakhir dengan keluarga mereka sebelum dikuburkan. Berikut 5 Fakta Dibalik Pemotretan Jenazah Di Era Victoria.

1. Awal Ditemukannya Kamera


Kamera obscura
Banyak orang dibuat penasaran tentang apa sebenarnya alasan dari masyarakat era Victoria menggemari selfie bersama orang mati. Menurut beberapa peneliti hal tersebut sebenarnya berkaitan dengan di temukannya  kamera yang bisa mencetak gambar. Sedikit flash back ke belakang  jauh sebelum Era Victoria sebenarnya banyak penemu yang telah mencoba mempelajari kamera. Namun hal tersebut belum membuahkan hasil. Sebut saja Ibnu al - Haitham pada akhir abad ke 10 yang telah berjasa membuat kamera obscura untuk pertama kalinya di dunia. Setelah penemuan fenomenal tersebut akhirnya dunia barat mulai terinspirasi dan di akhir tahun 1838 Louis JM Daguerre berhasil mencetak gambar dimana terdapat citra manusia di dalamnya. Dari sinilah menjadi titik balik dimana biasanya manusia hanya bisa menikmati gambar dari lukisan saat itu dapat menikmati hasil gambar dari foto. Momen inilah akhirnya dimanfaatkan orang Victoria mengabadikan gambar bersama jenazah.

2. Banyak Orang Mati



Ratu Victoria menguasai daratan Inggris hampir selama 63 tahun, ia bahkan memimpin lebih dari dua negara mirisnya tidak semua rakyat mendapat kesejahteraan. Akibatnya kehidupan rakyat kelas bawah sangat memprihatinkan. Kemiskinan yang merajalela mengakibatkan tingginya tingkat kriminalitas dan rendahnya kwalitas kesehatan. Maka tak heran jika di era ini banyak orang terjangkit berbagai penyakit menular seperti kolera. Akibatnya banyak rakyat Inggris yang meninggal karena berbagai penyakit tersebut.

Bahkan di tahun tersebut merupakan tahun terburuk bagi ratu Victoria dimana sang suami yaitu Pangeran Albert juga turut meninggal di tahun 1861 karena sebuah penyakit. Karena alasan itulah  orang Victoria berusaha mengabadikan momen terakhir dengan keluarga mereka yang meninggal atau memento mori dimana maksut kalimat tersebut adalah ingatlah kematianmu. Dan sejak saat itu seni fotografi semakin populer sampai berakhirnya kekuasaan ratu Victoria.

3. Mendandani Mayat



Sekilas jika kita melihat foto - foto ini mereka nampak seperti masih hidup, namun pada kenyataannya mereka sudah mati. Dengan segala trik para fotografer berusaha membuat wajah mayat se fresh mungkin. Untuk semakin menegaskan jika mereka masih bernyawa biasanya mata jenazah akan disangga dengan sebuah alat sehingga dapat terbuka. Atau jika tidak dapat dibuka maka bagian pupil mata akan dilukis pada hasil foto yang telah dicetak. Untuk memberi kesan segar pada pipi jenazah wanita akan disapukan perona merah mawar.

4. Menggunakan Alat Untuk Berdiri

Agar mayat dapat berdiri sebenarnya fotografer menggunakan trik khusus yaitu dengan memasangkan alat pengait tubuh yang diletakkan di belakang mayat. Dengan bantuan alat tersebut maka berbagai pose dapat dihasilkan.
Trend post mortem fotografi ini menjadi populer di kalangan rakyat Inggris. Hal itu karena pengambilan gambar lewat foto dinilai lebih irit dari pada dilukis. Sehingga kalangan menengah dapat mengabadikan momen menyedihkan tersebut dengan berpose seolah tak terjadi apapun. Namun bagaimana trik foto post mortem dibuat, sehingga mayat bisa terlihat dengan pose berdiri atau berbagai pose sebagaimana terlihat hidup?

5. Berpose Bersama Mayat



Keluarga yang merasa kehilangan mencoba untuk menghibur diri dengan berfoto bersama jenazah, ada banyak pose yang dilakukan seperti foto bayi dalam gedongan ibu, duduk si sofa bersama saudaranya, atau bayi yang diletakkan dalam boks. Sementara jenazah orang dewasa berpose duduk, tidur bahkan berdiri.

Demikian 5 fakta dibalik pemotretan era victoria namun seiring meningkatnya kesehatan serta menurunnya angka kematian tradisi tersebut perlahan - lahan ditinggalkan.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar