Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

Mudahnya Panen Raya Dengan Mesin Pemetik Padi

Matahari baru saja menampakkan wujudnya. Nampak dari kejauhan warna kuning keemasan begitu indah terbias oleh sinarnya , ya padi yang menguning seolah ingin segera dipetik oleh sang empunya. Panen raya tlah tiba. Benar sekali, saat ini di Trenggalek memang tengah berlangsung panen raya. Berhektar - hektar padi sudah siap panen. Meski dari beberapa minggu lalu juga sudah ada yang panen lebih dulu.

Panen kali ini merupakan panen  yang spesial bagi seluruh petani padi di Trenggalek. Hal tersebut tak lepas dari keberadaan musim lanina yang melanda Indonesia. Sehingga panen yang biasanya hanya dinikmati 2 kali dalam setahun kali ini seakan menjadi bonus, karena dalam  1 tahun dapat panen padi 3 kali.

Namun jika flash back untuk bisa panen 3 kali ini pun para petani juga menemui banyak rintangan. Hujan yang  terjadi terus - menerus akibat la nina tak ayal membuat sawah para petani kebanjiran. Namun untungnya saat banjir terjadi petani baru saja melewati musim tanam  padi, jadi meskipun terendam banjir semalaman tidak banyak merusak padi. Dan yang lebih menguntungkan lagi wilayah Trenggalek belum banyak dihuni perumahan , sehingga hal itu menjadikan air banjir cepat meresap dalam tanah.

Dan sekarang petani Trenggalek bisa tersenyum sumringah , karena masa - masa menanam dan merawat dengan banjir datang berulang kali telah lewat. Saat panen raya telah tiba , petani pun berduyun - duyun datang ke sawah dengan membawa subuah asa ( untuk dibelikan apa hasil panen padi kali ini ). Tentunya berbagai keinginan saat menanam padi 3 bulan lalu dapat terwujud begitu panen tiba. Ya memang petani yang sebenarnya merupakan " sumber kekuatan negara " ini harus mendapati nasibnya yang hanya bisa merasakan kesenangan tiap tiga bulan sekali itupun jika panen berhasil. Namun apapun itu dengan kearifan dan kesederhanaan mereka tetap bersyukur.

Panen padi biasanya dimulai dengan " ngerit " bahasa orang Trenggalek. Yaitu menyabit batang padi, lalu dikumpulkan di satu tempat. Berikutnya jika sudah di sabit semua batang padi lalu di " geblog " atau memisahkan batang padi dari tangkai. Baru kemudian dimasukkan karung dan siap di bawa pulang untuk dijemur dan di bersihkan.

Namun kali ini petani di Trenggalek bisa sejenak bersantai dikala musim panentiba. Pasalnya banyak mesin pemotong padi yang siap memanen padi milik petani. Dengan hanya menyipkan karung. Padi sudah bersih dan siap dibawa pulang. Hal tersebut tentu saja sangat membantu petani. Terlebih jika sawah yang mereka miliki luas.

Sebenarnya setiap musim panen tiba , sang empunya sawah selalu menyewa kuli. Namun karena waktu panen yang bersamaan membuat permintaan buruh panen meningkat akibatnya banyak orang yang terpaksa harus memanen sawahnya sendiri.

Selain itu menyewa kuli juga dirasa tidak efektif karena memerlukan waktu berhari - hari. Dan upah yang tidak sedikit. Adanya pesin pemotong padi sangat membantu petani karena hanya dengan 350 ribu petani sudah bisa memanen sawah seluas 100.


Namun sayangnya mesin - mesin ini bukan milik warga Trenggalek, ya meskipun dari kelompok tani juga tersedia. Semoga saja setiap musim panen padi ada banyak mesin pemotong padi. Dengan harapan pertanian Indonesia bisa maju seperti Jepang. Amiiiin.


Baca Lainya : Astaga!!! Pohon Kelapa di Kabupaten Trenggalek Mulai Punah,Mengapa?

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar