Skip to main content
KEPITINGONLINE

follow us

Semakin Genting, Rudal Korut Siap Meluncur Lalu bagaimana Nasib Negara Kita?

Eskalasi ketegangan di semenanjung Korea Semakin meningkat. Seperti dikutip dari SindoNews.com dari news.com .au, pada Selasa 15/8/17 menyatakan jika  satelit mata - mata Amerika Serikat tengah memantau perpindahan rudal Korut yang siap meluncur. Menurut para pejabat Washington pergerakan rudal tersebut mengindikasikan jika Korea Utara tengah mempersiapkan rudal jarak menengah untuk diluncurkan. Hal tersebut dibenarkan dari munculnya beberapa foto yang dirilis kantor berita KCNA, dimana pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un tengah menyimak presentasi  sebuah peluncuran rudal balistik ke Guam. Selain itu nampak jalur penerbangan rudal ke selatan Jepang yang mengarah ke pangkalan militer Amerika Serikat.

Melihat fakta tersebut sebagai warga Indonesia sudah sewajarnya jika banyak orang yang merasa takut, pasalnya jarak antara Negara kita dengan Korea tidak terlalu jauh. Belum lagi kemungkinan akan meluasnya perang dan efek dari nuklir yang ditimbulkan. Hal tersebut juga diamini oleh beberapa pakar. Seperti dikutip dari Vice.com pengamat militer dari Universitas Padjajaran menjelaskan jika Indonesia tidak bisa melakukan apapun jika benar pecah perang nuklir. Kebijakan pemerintah Indonesia yang mengikuti prinsip luar negeri, negara bebas aktif adalah alasan kenapa pemerintah tidak menyiapkan jika suatu ketika terjadi perang nuklir. Dan akibatnya tentu saja kita hanya sebagai penonton dan pasrah jika ada bom nyasar.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapan Nuklir  Badan Pengawasan Nuklir ( Bapeten ), Dedik Eko Dumargo yang dikutip dari Liputan6 pada 17/5/17. Menurutnya " Sistem kita tidak dimulai dari zero, kita sudah bangun sistem, tapi kalau jeblug ( meledak ) di negara tetangga yaitu Australia, maka kita harus siap siagakan nuklir.  Sementara jika nuklir nyasar ke pulau Jawa kitapun hanya bisa tahlilan. Sistem kita saat ini cuma pagari dan tangkal ancaman dari luar, sehingga kalau ada bom masuk ke Indonesia yang bisa kita lakukan hanya doa nasional ".

Disadari atau tidak, letak Indonesia sebenarnya di apit oleh negara - negara bersenjatakan nuklir. Sebut saja Korea Utara, India, Pakistan, dan China. Melihat fakta tersebut  sudah saatnya Indonesia bangkit, untuk mengembangkan sistem kemampuan dan kesiap siagaan dan keamanan nuklir, namun rasanya hal itu masih jauh dari jangkauan mengingat alutsista negara kitapun masih ketinggalan Zaman meskipun anggaran pertahanan paling tinggi dalam APBN. Sebagai contoh jika terjadi konflik dengan Singapura maupun Malaysia secara persenjataan negara kita kalah jauh. Yang sebanding adalah jika negara kita melawan Vietnam.

Alutsista negara kitapun masih bergantung pada pada Korsel, Iran dan Rusia. Jika China sudah memiliki kapal induk yang beberapa waktu lalu sempat di pamerkan di Laut China maka kita baru akan memiliki kapal selam buatan Korsel yang akan tiba akhir bulan ini. Untuk keselamatan udara Indonesia juga masih mengandalkan hibah dari AS berupa F- 16.

Dari semua fakta tentang pertahanan Indonesia akan terjadinya perang nuklir agaknya yang bisa kita lakukan hanya berdoa semoga Kim Jong Un dan Donald Trump lupa mencet tombol rudal nuklir ( seperti kata Dedik Eko Sumargo ).

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar